Sabtu, 30 Juni 2012

KETAKUTAN MERUPAKAN PENGHALANG BERKAT TUHAN




Terobsesi (T1)
Apakah anda tahu bahwa ketakutan menjadi  penghalang yang besar  bagi setiap anak untuk menerima berkat Tuhan?
 
Pengajaran
Perlu kita ketahui bahwa ketakutan bukanlah berasal dari Tuhan karena Dia memberi kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.  Dia tidak ingin kita hidup dalam ketakutan, itulah sebabnya Dia memberikan Roh Kudus supaya kita mampu melawan tipu muslihat Iblis dan beroleh kemenangan,  "...sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4b). Tuhan memberikan kita kuasa untuk mengalahkan ketakutan yang menyerang kita.  Ketakutan dapat menyebabkan kita melangkah ke arah yang salah yaitu lari dari masalah.  Dari manakah ketakutan timbul?  Ketakutan datang dari informasi-informasi yang negatif yang kita terima dari berbagai sumber: surat kabar, berita di media, gosip tetangga atau vonis dokter.  Semua yang negatif itu diolah Iblis, lalu ditembakkan melalui telinga sampai menembus hati dan pikiran kita.  Itulah siasat dan tipumuslihat Iblis!  Ia sangat suka menganggu dan menyerang pikiran kita, sebab bila sudah berhasil masuk ke pikiran, dengan mudah ia mengendalikan hidup kita.

Ketakutan adalah musuh iman yang mematikan dan sejata Iblis yang paling ampuh untuk menghancurkan orang percaya.  Dalam Yakobus 1:7 dikatakan,  "...tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis maka ia akan lari dari padamu!"  Kita harus melawan ketakutan yang coba menyerang pikiran kita dan merampas berkat yang sudah disediakan Tuhan bagi kita.  Usirlah rasa takut tersebut dengan nama Tuhan Yesus Kristus!  Memang, selama kita masih hidup dalam darah dan daging kita takkan luput dari pencobaan dan masalah.  Karena itu kita harus belajar bediri teguh di atas firman Tuhan dan percaya sepenuhnya pada janji Tuhan.  Iblis si pencuri itu datang  "...hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan;"  (Yohanes 10:10a).  Untuk membinasakan manusia, Iblis mempengaruhi dan menyerang pikiran dengan hal-hal yang  negatif.  Namun bukankah Iblis telah dikalahkan Tuhan melalui kematian dan kebangkitanNya?  Jadi tidak seharusnya kita kalah, tapi kita harus jadi pemenang (Yesaya 41:10 ).

Terasimilasi (T2)
Bayangkan  bahwa saudara adalah orang yang tahu bahwa ketakutan merupakan penghalang yang besar agar kita memperoleh berkat dari Tuhan.

Terstimulasi (T3)
Marilah kita menghancurkan setiap  roh ketakutan yang menyerang dan mengerogoti  hidup kita karena Allah tidak pernah memberi roh ketakutan kepada kita. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.

Ayat Hafalan: "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban."   2 Timotius 1:7

PENUHILAH HIDUP KITA DENGAN ROH KEBERANIAN, KEKUATAN, KASIH DAN KETERTIBAN  DARI TUHAN

Jumat, 29 Juni 2012

BERSYUKUR MERUPAKAN KUNCI UNTUK DIBERKATI TUHAN



Terobsesi (T1)
Apakah anda tahu bahwa ucapan syukur merupakan salah satu kunci agar kita dapat memperoleh berkat yang melimpah dari Tuhan?

Pengajaran
Ketika kita membahas Tentang mengucap syukur, maka secara umum  kita akan melihat bahwa ucapan syukur orang Kristen dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:  Pertama,  Orang Kristen yang bersungguh hati mengucap syukur kepada Tuhan. Kedua, orang Kristen yang mengucap syukur, tapi tidak sungguh-sungguh. Ketiga, orang Kristen yang tidak tahu mengucap syukur.  Nah yang menjadi pertanyaan bagi kita:  Kita termasuk dibagian yang mana?  Tentunya kita masih ingat kisah 10 orang kusta yang minta disembuhkan Tuhan Yesus ( Lukas 17:11-19). Ketika mereka disembuhkan hanya  1 orang saja yang kembali datang bersujud, tersungkur di kaki Tuhan Yesus dan mengucap syukur atas besarnya kasih, kebaikan dan kemurahan yang telah Tuhan Yesus berikan kepadanya.  Sementara yang sembilan orang lainnya tidak kembali pada Tuhan Yesus, mereka tidak mengingat atau mungkin dengan sengaja tidak mengucap syukur kepada Tuhan.

Perlu kita ketahui bahwa pengucapan syukur merupakan  jalan pembuka untuk memperoleh kuasa Tuhan atau kekuatan untuk mengaktifkan iman.  Jadi, iman selalu bekerja sama dengan ucapan syukur.  Tertulis,  "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."  (Kolose 2:7).  Alangkah indahnya jika hidup dan hati kita ini selaludi limpahi  dengan ucapan syukur.  Ketika kita mengucap syukur kepada Tuhan, kita sedang disadarkan tentang siapa Tuhan itu bagi kita. 

Bila hati dan pikiran kita hanya fokus pada persoalan akan membawa kita kepada keputusasaan dan kekecewaan.  Sebaliknya bila kita mengarahkan pandangan hidup kita hanya kepada Tuhan, iman dan pengharapan kita kepada Tuhan, maka hidup kita akan semakin bertumbuh.  Semakin banyak bersyukur, semakin mantap juga iman kita, semakin besar pula pengharapan kita untuk mengalami dan menikmati berkat Tuhan. Memang tidak mudah untuk mengucap syukur di segala keadaan.  Ketika  segala sesuatu berjalan dengan baik, sehat, bisnis lancar, jabatan nyaman dan sebagainya, kita dapat mengucap syukur dengan limpahnya.  Tetapi saat kita menghadapi situasi yang buruk, penderitaan, sakit penyakit, dapatkah kita tetap mengucap syukur?.

Terasimilasi (T2)
Bayangkan  bahwa saudara adalah orang yang tahu bahwa bersyukur merupakan kunci agar hidup kita diberkati oleh Tuhan.

Terstimulasi (T3)
Marilah kita setiap saat memenuhi hidup kita dengan ucapan syukur, karena dengan ucapan syuku yang kita naikan kepada Tuhan sangat menyenangkan hati Tuhan. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.

Ayat Hafalan: "Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada Tuhan, dan untuk menyanyikan mazmur bagi namaMu, ya Yang Mahatinggi,"   Mazmur 92:2

HAL YANG TERBAIK DIHADAPAN TUHAN ADALAH UCAPAN SYUKUR DARI MULUT UMATNYA  

Kamis, 28 Juni 2012

KASIH TUHAN TERHADAP YANG BERDOSA



Terobsesi (T1)
Apakah anda percaya bahwa Allah selalu mengasihi orang yang berdosa dihadapannya?

Pengajaran
Kadang terlalu gampang dan mudah kita berkomentar, menyalahkan dan melontarkan penghakiman kepada orang lain daripada melihat ke 'dalam' diri kita sendiri (menyadari kesalahan dan kekurangannya), seperti tertulis "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."  (Matius 7:3,5).
Seperti itulah kehidupan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang begitu mudahnya menghakimi orang lain yang berbuat kesalahan. Suatu ketika ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa ke hadapan Yesus seorang perempuan yang kedapatan berzinah dan berkata, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dan hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian." (Yohanes 8:4, 5a). Andaikan waktu itu mereka menyerahkan perempuan pezinah itu kepada imam besar, raja atau hakim, ia pasti sudah dirajam dengan batu dan mati. Untunglah mereka membawanya kepada Yesus. Yesus memperhatikan perempuan itu dengan belas kasihan dan kasih yang luar biasa, dan Dia berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Tak seorang pun berani melempari perempuan itu, lalu pergilah mereka seorang demi seorang meninggalkan Yesus.
Adakah di antara kita yang tidak berdosa atau suci hidupnya? Tuhan datang "...untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:10); Dia datang untuk orang-orang berdosa seperti perempuan itu. Berkatalah Yesus, " 'Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?' Jawabnya: 'Tidak ada, Tuhan.' Lalu kata Yesus: 'Akupun tidak menghukum engkau, Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang.' " (Yohanes 8:10-11). Tuhan mengasihi orang berdosa. Dia rela mati di atas kayu salib untuk menebus dosa dan pelanggaran-pelanggaran kita.

Terasimilasi (T2)
Bayangkan  bahwa saudara adalah orang yang selalu mengasihi orang yang melakukan perbuatan yang melanggar firman Tuhan.

Terstimulasi (T3)
Marilah kita saling mengampuni dan melayani satu dengan yang lainnya, agar kita tetap kuat dan diberkati Tuhan dalam hidup kita. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.
Ayat Hapalan: "Barangsiapa di antara kamu tidak berodsa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."   Yohanes 8:7

PENGHAKIMAN ADALAH HAKNYA TUHAN

Rabu, 27 Juni 2012

BELAJAR DARI PENGALAMAN




Terobsesi (T1)
Apakah anda belajar dari setiap pengalaman yang terjadi dalam kehidupan anda?
 
Pengajaran
Selama tahun-tahun yang dilalui di padang gurun, bangsa Israel selalu menunjukkan kedegilan hatinya dan pemberontakannya kepada Tuhan.  Akibatnya mereka mati di sana.  Karena itu pemazmur menuliskan hal ini sebagai pelajaran yang berharga agar kita bisa bercermin dari kegagalan bangsa Israel tersebut. Bangsa Israel gagal karena enggan melakukan perintah Tuhan!  Memang mereka berseru-seru kepada Tuhan saat terjepit, bahkan menanggapi perintahNya dengan ketaatan sampai segala sesuatunya baik dan dipulihkan.  Namun berulangkali pula mereka memberontak.  Tindakan mereka seperti suatu siklus, sampai-sampai Tuhan menyebut mereka  "...suatu bangsa yang tegar tengkuk."  (Keluaran 32:9).  Tegar tengkuk bisa diartikan:  keras kepala, sulit ditangani atau diajak bekerja sama, suka memberontak, menolak untuk patuh dan tidak dapat diatur. 

Pemberontakan atau ketidaktaatanlah akar kegagalan mereka.  Andaikan mereka selalu taat, betapa mulia mereka jadinya, sehingga tidak perlu mati di padang gurun karena tidak tunduk pada kehendak Tuhan.
Ketaatan atau ketidaktaatan sama-sama mendatangkan akibat.  Ketaatan membuka pada pintu kesempatan bagi kita untuk mengalami dan menikmati janji Tuhan.  Sebaliknya, ketidaktaatan semakin menutup pintu berkat, dan  membuka pintu gerbang kehancuran.  Saul adalah contoh orang yang diberi kesempatan menjadi raja Israel.  Sayang Saul tidak mampu mempertahankan kedudukan dan kehormaatannya karena pemberontakan dan kedegilan hatinya.  Berkatalah Samuel kepada Saul,  "Apakah Tuhan itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara Tuhan?  Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.  Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.  Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja."  (1 Samuel 15:22-23).

Terasimilasi (T2)
Bayangkan  bahwa saudara adalah orang yang selalu dapat belajar dari setiap pengalaman yang terjadi dalam kehidupan anda.

Terstimulasi (T3)
Marilah kita membuka mata kita lebar-lebar untuk mengambil hikmat dari setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita. Dan marilah kita selalu taat pada perintah Tuhan agar kita tidak mengalami masalah dalam hidup kita. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.
Ayat Hafalan: "dan jangan seperti nenek moyang mereka, angkatan pendurhaka dan pemberontak, angkatan yang tidak tetap hatinya dan tidak setia jiwanya kepada Allah."   Mazmur 78:8

KESETIAAN MENDATANGKAN BERKAT BAGI KITA  

Selasa, 26 Juni 2012

MENJADI SAHABAT YANG SEJATI II



 1 Samuel 20:1-17

Terobsesi (T1) Apakah anda selalu dapat hadir untuk member pertolongan kepada sahabat anda saat sahabat anda mengalami masalah dan membutuhkan pertolongan anda?

Ketika Yonatan tahu bahwa Daud sedang dalam kesulitan besar dan terancam jiwanya, maka Yonatan datang memberi kekuatan dan dorongan semangat kepada sahabatnya itu.  Ia menemui Daud dan berkata, "Ayahku Saul berikhtiar untuk membunuh engkau; oleh sebab itu, hati-hatilah besok pagi, duduklah di suatu tempat perlindungan dan bersembunyilah di sana.  Aku akan keluar dan berdiri di sisi ayahku di padang tempatmu itu.  Maka aku akan berbicara dengan ayahku perihalmu; aku akan melihat bagaimana keadaannya, lalu memberitahukannya kepadamu."   (1 Samuel 19:2-3).


Seorang sahabat akan selalu ada saat temannya sedang melewati masa-masa yang suram.  Amsal 17:17 berkata,  "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran."  Kehadiran Yonatan sangat berarti bagi Daud.  Saat ia terpuruk dan ditinggalkan orang-orang terdekatnya, Yonatan tetap setia dan tidak berubah sikap.  Katanya kepada Daud,  "Apapun kehendak hatimu, aku akan melakukannya bagimu."  (1 Samuel 20:4).  Di zaman sekarang ini sudah sangat susah  sekali kita menemukan seorang sahabat seperti Yonatan.  Kebanyakan orang membangun sebuah pertemanan didasarkan atas kepentingan dirinya, apakah persahabatan tersebut meguntungkan ataukah merugikan dirinya. 


Kita tahu Yonatan adalah putra raja Saul, berarti calon tunggal pengganti ayahnya.  Coba bayangkan bagaimana perasaan Yonatan manakala ia mendengar pernyataan nabi Samuel bahwa Tuhan telah menolak Saul sebagai raja atas Israel.  Bukankah yang seharusnya melanjutkan kepemimpinan sebagai raja menggantikan Saul adalah Yonatan, ia sendiri?  Namun Tuhan telah memilih orang yang berkenan di hatiNya dan berhak mengemban tugas sebagai raja, yaitu Daud, sahabatnya.  Secara manusia Yonatan pasti terluka dan pahit hatinya.  Tetapi Yonatan tidak demikian, ia rela mengalah dan bersukacita menerima Daud sebagai raja menggantikan ayahnya.  Ia sadar Tuhan sendiri yang mengangkat Daud sebagai raja Israel.  Ini menunjukkan Yonatan tidak egois atau mementingkan diri sendiri, dan membuktikan dia adalah sahabat yang sejati bagi Daud.

Terasimilasi (T2) 
Bayangkan  bahwa saudara adalah seorang sahabat yang selalu hadir dan siap member pertolongan kepada sahabat kita saat dia memerlukan pertolongan dari kita.

Terstimulasi (T3) 
Marilah kita menjadi sahabat yang selalu siap member dukungan dan pertolongan kepada setiap sahabat kita yang membutuhkan bantuan dan pertolongan kita. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.

Ayat Hafalan: "Dan Yonatan menyuruh Daud sekali lagi bersumpah demi kasihnya kepadanya, sebab ia
mengasihi Daud seperti dirinya sendiri."   1 Samuel 20:17

KASIH MERUPAKAN JEMBATAN DALAM PERSAHABATAN 

Senin, 25 Juni 2012

MENJADI SAHABAT YANG SEJATI (I)


2 Samuel 1:17-27


Terobsesi (T1) Apakah anda sudah dapat menjadi sahabat yang sejati bagi sahabat anda?

Pengajaran
Bagaimana rasanya jika kita tidak memiliki sahabat selam hidup di dunia ini?  Pasti hidup kita akan terasa hampa dan kesepian, tidak ada teman yang memperhatikan dan peduli dengan keberadaan kita.  Bahkan ada kata bijak yang mengatakan bahwa orang yang paling malang di dunia adalah orang yang tidak memiliki sahabat.

Daud sangat berbahagia karena ia memiliki seorang sahabat sejati bernama Yonatan.  Setelah Yonatan gugur dalam pertempuran, Daud benar-benar sangat kehilangan dia.  Inilah ungkapan isi hati Daud terhadap Yonatan,  "Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib daripada cinta perempuan."  Alkitab juga mencatat betapa karibnya persahabatan keduanya:  "Yonatan mengikat perjanjian dengan Daud, karena ia mengasihi dia seperti dirinya sendiri."  (1 Samuel 18:3).
Yonatan adalah contoh sahabat sejati.  Darinya kita dapat belajar tentang kualitas seorang sahabat.  Yonatan mengambil langkah yang sangat berani dengan menjadikan Daud sebagai sahabatnya, padahal ayahnya (Saul), sangat membenci Daud. 

Karena kekaribannya dengan Daud, Yonatan juga harus mengalami perlakuan yang tidak baik dari ayahnya.  Pada suatu hari raja Saul mengungkapkan amarahnya kepada Yonatan,  "Anak sundal yang kurang ajar!  Bukankah aku tahu, bahwa engkau telah memilih untuk berpihak pada anak Isai dan itu noda bagi kau sendiri dan bagi perut ibumu?  Sebab sesungguhnya selama anak Isai itu hidup di muka bumi, engkau dan kerajaanmu tidak akan kokoh.  Dan sekarang suruhlah orang memanggil dan membawa dia kepadaku, sebab ia harus mati."  (1 Samuel 20:30-31).  Bahkan Saul juga melemparkan tombaknya kepada Yonatan untuk membunuhnya.  Ketika tahu bahwa ayahnya berencana untuk membunuh Daud, Yonatan pun segera pergi ke tempat persembunyian Daud dan memberitahukan rencana jahat ayahnya itu. 

Yonatan memang tidak berbuat apa-apa untuk mengurangi kebencian ayahnya terhadap Daud, tetapi ia dapat berbuat sesuatu untuk menyatakan kesetiaannya sebagai seorang sahabat kepada Daud.  Inilah arti dari seorang sahabat yang sejati, yaitu: tetap setia dan mengasihi sahabatnya di segala keadaan. 

Terasimilasi (T2) Bayangkan  bahwa saudara adalah orang yang selalu dan sudah dapat menjadi sahabat yang sejati sahabat anda.

Terstimulasi (T3) Marilah kita tetap menjadi sahabat bagi rekan-rekan kita walaupun kondisinya tidak menguntungkan masa depan kita. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.

Ayat Hafalan: "Merasa susah aku karena engkau, saudaraku Yonatan, engkau sangat ramah kepadaku; bagiku cintamu lebih ajaib dari pada cinta perempuan."   2 Samuel 1:26

KERAMAHAN MERUPAKAN PENGIKAT PERSAHABATAN YANG SEJATI

Minggu, 24 Juni 2012

PERILAKU MURID KRISTUS


Lukas 6:27-36

Terobsesi (T1)
Apa yang harus kita lakukan sebagai seorang murid Yesus?(ay 27-31)

Pengajaran
            Banyak hal yang patut kita teladani dari pribadi Yesus, terutama dalam berprilaku. Diantaranya adalah hal yang paing sulit kita lakukan, Dia mengasihi musuh-musuh-Nya. Alkitab mencatat bagaimana dia mendoakan dan memohon pengampunan Bapa kepada mereka yang telah menyiksa dan menyalib-Nya. Satu hal yang sangat luar biasa, membuat Dia layak menyandang predikat sebagai Tuhan.
            Memang, tidak mudah melakuan teladan ini. Tetapi karena kita memiliki Yesus dalam hati, maka kita pasti bisa melakukannya! Sebab bukan dengan kekuatan kita, tetapi oleh kuat dan kuasa Roh Kudus yang memampukan kita melakukannya, bahkan memberkati musuh-musuh kita. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak bisa mengampuni.
            Inilah tuntutan sebagai seorang murid Kristus, yaitu mengasihi. Berbicara tentang mengasihi, termasuk juga didalamnya perkara untuk mengampuni dan memberkati siapa pun.  Inilah salah satu prilaku kita, sebagai seorang murid Kristus, penuh dengan belas kasihan Tuhan.
            Yesus menegaskan dalam ayat 36, “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” Sebagai murid-Nya, kita harus taat melakukan segala yang diperintahkan-Nya, termasuk ayat di atas ini, yang saya jadikan sebagai ayat hafalan hari ini.
            Sobat, mari kita meneladani prilaku Yesus, berprilaku seperti Guru kita ini, dan menjadi seorang murid Kristus sejati.

Terasimilasi (T2)
Pernahkah Anda diperlakukan tidak adil oleh seseorang yang sangat Anda kenal, sehingga Anda membencinya? Apa keputusan Anda setelah merenungkan MS hari ini? Doakan dan berkatilah orng-orang itu. Bayangkan bahwa Anda hidu rukun dan harmonis, dengan orang-orang yang tadinya Anda benci.

Terstimulasi (T3)
Bertindaklah sekarang. Temuilah orang-orang yang pernah melukai hati Anda. Biarlah kita yang lebih dahulu minta maaf kepada mereka, sekalipun kita tidak bersalah. Lihat dan rasakanlah, berkat dan damai sejahtera Tuhan mengalir kepada Anda. Bagikan berkat 3T hari ini kepada setiap orang yang membutuhkan.

Ayat Hafalan: Lukas 6:36 “Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.”

MENJADI MURID KRISTUS BERARTI MENELADANI PRILAKU-NYA

Sabtu, 23 Juni 2012

SIKAP DAN MOTIF BERDOA


Matius 6:5-8

Terobsesi (T1)
Sikap berdoa yang bagaimanakah yang diajarkan Yesus?

Pengajaran
            Tentu semua orang Kristen mengetahui Doa Bapa Kami, yang diajarkan Tuhan Yesus. Jika kita melihat Doa Bapa Kami, Yesus tidak hanya mengajarkan tentang isi doanya saja, tetapi juga sikap dan motif doa. Hal ini yang sering kali terabaikan. Banyak orang Kristen hanya melihat isi doanya, tanpa menjaga sikap dan motivasinya dalam berdoa. Padahal, inilah yang sangat penting. Murid Tuhan harus mengetahui tentang sikap dan motif doa yang benar.
            Berikut ini, beberapa sikap dan motif dalam berdoa, yang harus dijauhi murid kristus. Sikap dan motif ini, harus kita buang jauh-jauh, saat kita menghampiri Bapa di Sorga.
1. Kemunafikan
    MUNAFIK atau “Muka Nabi Fikiran Kotor”, adalah orang yang menampilkan wajah, cara bicara, ekpresi yang terlihat seperti orang kudus, tetapi kelakuannya sangat berbeda. Hati dan sikap, berbeda jauh. Ciri lainnya dari orang munafik adalah, selalu ingin lebih menonjol (ay 5).
2. Suka bertele-tele.
  Seorang murid harus hidup terbuka dan jujur apa adanya. Orang yang bertele-tele adalah cermin dari kurangnya pengenalan akan Tuhan (ay 7). Akibatnya, menjadi kurang percaya kepada Tuhan. Hidup jujur, terbuka dan sederhana, adalah sikap yang harus dimiliki seorang murid.
           Ketika berada dalam hadirat-Nya, kita harus menyadari bahwa Tuhan yang kita sembah, adalah Pribadi yang maha tahu. Ia mengetahui, apa sesungguhnya motivasi kita dalam berdoa dan memohon sesuatu hal kepada-Nya. Apakah itu untuk kepentingan pelayanan, untuk Tuhan, atau hanya untuk pribadi? Bahkan untuk tujuan yang kurang berkenan? Dia tahu semuanya.

Terasimilasi (T2)
Mari kita membayangkan jika kita menyembah Tuhan dengan sikap dan motivasi yang berkenan pada-Nya.

Terstimulasi (T3)
Bagaimanakah sikap dan motif kita dalam berdoa kepada Tuhan selama ini? Sudahkah kita membuang kedua hal di atas? Melali renungan hari ini, mari kita belajar sikap dan motif seorang murid, dalam berdoa. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkannya.

Ayat hafalan:
Matius 6:8 “Jadi janganlah kamu seperti mereka (orang munafik dan bertele-tele), karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.”


Munafik dan bertele-tele, menghambat doa

Jumat, 22 Juni 2012

HATI MISI


Lukas 5:27-32

Terobsesi (T1)
Bagaimana respon Yesus terhadap orang Lewi dalam bacaan di atas?

Pengajaran
Tuhan Yesus merupakan teladan yang sempurna bagi para murid karena Dia memiliki hati seorang murid, yaitu hati misi. Yesus mengungkapkan sebuah pernyataan yang hebat dan luar biasa, yang menggambarkan keadaan hati-Nya, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetpi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Hati misi dalam diri Yesus tidak diskriminasi. Ketika bertemu dengan seorang pemungut cukai bernama Lewi, Yesus langsung mengajaknya untuk mengikuti-Nya. Sekalipun para pemungut cukai adalah orang-orang yang paling dibenci dan dimusuhi orang Yahudi, tetapi justru Yesus memilih mereka.

Lewi pun menerima Yesus sebagai juru selamatnya dan menjadi murid-Nya. Setelah itu, dia mengadakan perjamuan besar dirumahnya dengan mengundang Yesus dan teman-temannya sesama pemungut cukai. Saya percaya bahwa pesta itu bukan hanya sekedar sebuah perayaan, tetapi juga kesempatan untuk memperkenalkan Yesus kepada teman-teman pemungut cukai lainnya, sepaya mereka pun bisa bertobat dan mengalami keselamatan. Inilah hati misi. Hati misi adalah hati seorang murid. Kita belum bisa dikatakan menjadi murid, jika belum memiliki kerinduan untuk membawa keselamatan bagi orang lain.

Rindukah kita memiliki hati seperti Lewi, yang mengajak orang lain untuk menjadi Murid Kristus, setelah Yesus mengajaknya untuk menjadi murid-Nya? Sekalipun ini diceladan ditentang oleh orang-orang Farisi dan Saduki, yang menggambarkan keduniawian?

Terasimilasi (T2)
Mari kita membayangkan jika kita seperti si Lewi itu, yang setelah bertobat, terus-menerus membawa keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk mengenal Yesus.

Terstimulasi (T3)
Marilah kita menguji hati kita. Setelah mendengar firman Tuhan, apakah kita berespon seperti Lewi? Atau sebaliknya, seperti orang Farisi dan ahli Taurat? Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkannya.

 Ayat hafalan:
Lukas 5:32 “Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.”

Milik hati misi, peduli akan jiwa yang masih terhilang