Jumat, 22 Februari 2013

Benih Masa Depan-Sisi 4



Kejadian 39:7-15; Galatia 5:22-23
Menurut Anda, apa sisi ke 4 dari benih masa depan? 

Pengajaran :
Sahabat, kita sudah belajar dari MS kemarin, bahwa sisi ketiga dari benih masa depan adalah memiliki ilmu. Untuk mendapatkan ilmu yang benar, maka kita harus belajar dari Sang kebenaran itu sendiri, yaitu Roh Kudus, dan belajar dari Anak-anak Kerajaan yang memiliki keahlian. Kembangkan potensi sesuai panggilan kita. Untuk itu, perlu adanya pembapaan dan pementoran. 

MS kali ini, kita akan membahas sisi keempat dari benih masa depan, yaitu memiliki integritas yang tinggi.Integritas yang tinggi terlihat dari karakter illahi, yang disebut karakter kerajaan yang kita miliki. Semakin banyak kita memiliki karakter kerajaan, maka semakin tinggilah integritas kita. Karakter kerajaan adalah buah-buah roh, sebagaimana yang disebutkan dalam Galaia 5:22-23, “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” 

Untuk memiliki buah-buah roh, memang mustahil dimiliki dalam sekejap saja, tetapi perlu proses. Oleh karena itu, hargailah setiap proses yang membawa kita untuk memiliki buah-buah roh sebagai karakter kerajaan ini. Karakter illahi ini sangat penting, karena hanya hal inilah yang dapat mempertahankan apa yang telah kita capai. Sukses bisa dicapai dengan usaha, tetapi yang mempertahankannya adalah karakter kerajaan.
Demikian juga dengan masa depan yang cerah. Kita bisa mempertahankan masa depan yang cerah, dengan karakter illahi yang kita miliki. Yusuf adalah salah satu contohnya. Ketika tinggal dan bekerja pada Potifar, Yusuf senantiasa digoda oleh nyonya Potifar, untuk berjinah dengannya. Namun, karena Yusuf memiliki karakter illahi, dia tidak mau menodai dirinya dengan dosa, sehingga masa depannya hancur. Yusuf tidak mau “menjual kerajaan”, dengan alasan apapun. 
T2. Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki karakter illahi, yaitu buah-buah roh.
 
T3.Sahabat, milikilah karakter ilahi, yaitu buah-buah roh, yang menjadikan kita orang yang berintegritas tinggi terhadap Tuhan dan tidak berkompromi dengan dosa. Bagikan berkat renungan hari ini kepada mereka yang membutuhkan. 

Ayat hafalan:  
Galatia :22-23 – “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.”
  
Karakter Illahi Mempertahankan Masa Depan Tetap Cerah

Kamis, 21 Februari 2013

Benih Masa Depan-Sisi 3


Kejadian 39:1-6 

Menurut Anda, apakah sisi ketiga dari benih masa depan? 

Pengajaran :
Sisi pertama, memiliki iman Kerajaan Kekal dan sisi kedua, memiliki impian kehidupan  dari keempat sisi yang menghasilkan benih masa depan yang cerah, telah kita pelajari dalam perenungan 2 MS sebelumnya. Sekarang kita akan membahas sisi ketiga dari benih masa depan, yaitu memiliki ilmu. Pertanyaannya, mengapa harus ilmu? Apakah tidak cukup hanya dengan “beriman” saja?
Iman memang baik dan benar. Namun, untuk memiliki masa depan yang cerah dalam kehidpuan rohaniah dan jasmaniah, tidak cukup hanya dengan beriman dan memiiki visi. Kedua hal ini untuk mendatangkan masa depan rohaniah yang cerah, tetapi untuk masa depan jasmaniah yang cerah, diperlukan ilmu. Bukankah kita ingin memiliki masa depan yang cerah, dalam kehidupan rohaniah dan jasmaniah? Ilmu adalah kemampuan untuk me-manage diri. 

Sahabat, Yusuf memperlihatkan hal ini, ketika bekerja pada Potifar. “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.” (Kejadian 39:2). Kata “menyertai”, bisa diartikan bahwa Tuhan memberikan hikmat kepada Yusuf untuk menyelesaikan semua pekerjaannya, sehingga dia berhasil. Inilah yang dimaksud dengan ilmu.
Jadi, untuk mencapai masa depan yang cerah, kita tidak boleh mangabaikan ilmu. Orang yang beriman, disukai Tuhan. Tetapi orang yang beriman dan berilmu, akan dipercayakan Tuhan dalam pekerjaan pelayanan. Orang yang beriman, belum tentu siap dan cakap dalam melayani, tetapi orang yang beriman dan berilmu, sudah pasti siap dan cakap dalam melayani sesuai panggilannya. Jadilah anak kerajaan yang beriman dan berilmu. 

T2. Bayangkanlah bahwa Anda adalah anak kerajaan yang beriman kerajaan, memiliki impian kehidupan dan berilmu. 

T3. Sudahkah Anda mengalami kebenaran ini dalam hidup Anda? Sudahkah kita menyadari bahwa selain iman, ilmu juga penting? Dapatkan berkat kebenaran hari ini dan bagikanlah kepada mereka yang membutuhkannya. 

Ayat hafalan:  
Kejadian 39:2 – “Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.”

Iman dan Ilmu adalah Pasangan yang Saling Melengkapi

Rabu, 20 Februari 2013

Benih Masa Depan-Sisi 2


Kejadian 37:5

Apa sisi kedua dari benih masa depan?

Pengajaran :

Sahabat, kemarin kita sudah membahas sisi pertama dari benih masa depan, yaitu memiliki iman Kerajaan Kekal. Untuk melengkapi sisi pertama ini, maka diperlukan sisi kedua, yaitu memiliki impian kehidupan. Impian dan iman adalah dua hal yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Impian, akan menjadi impian kosong belaka, jika tidak didasari oleh iman. Demikian juga iman, tidak mungkin terwujudkan tanpa adanya impian.

Dalam bahasa rohani, impian disebut juga visi. Alkitab berkata bahwa tanpa visi, maka manusia menjadi liar. Amsal  29:18 berkata, “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.” Kata “wahyu” dalam ayat di atas, bisa diartikan sebagai visi atau impian. Jadi jelas impian (visi) itu penting dan harus dimiliki bagi mereka yang ingin memiliki masa depan cerah.

Impian adalah manifestasi energi batin. Batin kita, adalah tempat terbaik bagi Tuhan untuk menggambarkan rencana-Nya bagi kehidupan kita. Dalam batin kita, Tuhan telah membuat blueprint (cetak biru), yang merupakan gambaran rencana-Nya bagi masa depan kita. Semuanya sudah tersusun rapi, untuk menghadirkan masa depan yang cerah, tentunya jika berjalan sesuai rencana-Nya itu.

Yusuf adalah contoh yang bagus mengenai orang yang memiliki impian kehidupan. Dalam Kejadian 37:5, dikatakan, “Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.” Dua kali Yusuf bermimpi bahwa dia akan menjadi penguasa, di mana Yakub dan saudara-saudaranya akan sujud menyembahnya. Yusuf yakin bahwa dia mengalami impian kehidupan akan masa depannya. Sekalipun dia dibenci saudara-saudaranya karena mimpi itu, Yusuf tetap bersedia membayar harga dan mengikuti proses diwujudkannya mimpi itu, yang merupakan suatu benih yang baik, bagi masa depannya.

T2. Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki impian (visi) Kehidupan.

T3. Saya yakin, apa yang anda dapatkan hari ini, sungguh luar biasa. Sahabat, mari kita melihat impian apa saja yang pernah kita dapatkan tentang kehidupan kita. Tangkap itu sebagai impian kehidupan. Bagikan kebenaran hari ini, kepada mereka yang membutuhkan, khususnya di kamit.

Ayat hafalan:  

Amsal  29:18 - “Bila tidak ada wahyu, menjadi liarlah rakyat. Berbahagialah orang yang berpegang pada hukum.”

Impian Kehidupan Melengkapi Iman Kerajaan  

Selasa, 19 Februari 2013

Benih Masa Depan-Sisi 1


Ibrani 11:2
Apa sisi 1 dari benih masa depan?

Pengajaran :
Sahabat, dalam MS kemarin, kita sudah belajar bahwa Tuhan memberikan masa depan yang cerah bagi orang percaya. Untuk mengalami masa depan yang cerah, maka “benih” masa depan cerah itu, harus sudah ditanam sejak dini. Benih itu haruslah benih yang memiliki kualitas terbaik dan ditanam melalui proses kehidupan, sebagai mana yang dialami Yusuf. Benih masa depan memiliki 4 sisi yang bersinergi. Hari ini kita belajar sisi 1. 

Sisi 1 adalah miiliki iman kerajaan kekal. Sekalipun pada akhirnya Yusuf diangkat menjadi perdana menteri Mesir, namun sebenarnya Yusuf tidak memiliki iman hanya sampai menjadi perdana menteri saja. Yusuf memiliki iman kerajaan kekal. Yusuf tahu bahwa bagi anak-anak Kerajaan, tempatnya bukan di Mesir. Mesir adalah gambaran duniawi. Tempat sesungguhnya bagi anak Kerajaan adalah di Tanah Perjanjian. Tana

Perjanjian merupakan gambaran dari Kerajaan Allah.
Itulah sebabnya, sebelum meninggal, Yusuf berpesan agar tulang-tulangnya ikut dipindahkan, ketika bangsa Israel sudah menduduki Tanah Perjanjian, sebagaimana yang dikatakan dalam Keluaran  13:19, “Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: ‘Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.’" 

Untuk memperoleh masa depan yang cerah, kita juga harus memiliki iman seperti Yusuf, yaitu iman Kerajaan Kekal, iman yang menyatakan bahwa kita harus masuk dan tinggal dalam Kerajaan-Nya. Bahkan saat ini pun, kita sudah mengalami suasana Kerajaan Allah di Bumi, sebagaimana doa Tuhan Yesus dalam Matius 6:10, “Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.”

T2. Bayangkan bahwa Anda adalah orang yang sudah masuk dan tinggal dalam Kerajaan-Nya yang kekal, sekalipun masih hidup di dunia.
T3. Mari miliki iman Kerajaan Kekal, yang akan menghantar kita memiliki masa depan yang cerah. Bagikan berkat kebenaran yang Anda peroleh hari ini kepada mereka yang membutuhkan, khususnya kawan-kawan di kamit.

Ayat hafalan:  
Keluaran 13:19 - “Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: ‘Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.’"

Miliki Iman Kerajaan Kekal!

Senin, 18 Februari 2013

Benih Masa Depan


Kejadian 41
Menurut Anda, apakah yang dimaksud dengan benih masa depan?

Pengajaran :
Sahabat, setiap orang merindukan akan masa depan yang cerah. Tuhan sendiri udah menjanjikan kepada orang-orang percaya, bahwa Dia memberikan masa depan yang cerah. Dalam Yeremia  29:11, Tuhan berkata, “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” 

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa meraih masa depan yang cera sebagaimana yang telah Tuhan janjikan itu? Tuhan memang sudah menjanjikan, tetapi manusia harus tetap berusaha untuk mencapainya. Jika usaha yang dilakukan manusia sesuia dengan rencana-Nya, maka Tuhan pasti menyertai sehingga masa depan yang cerah itu tercapai.

Usaha manusia untuk mencapai masa depan yang cerah, seperti menanam sebuah benih. Benih harus ditanam dan dirawat, baru kemudian akan bertumbuh. Dengan kata lain, usaha ini perlu proses (tidak instan), seperti proses waktu, tenaga, uang, pengorbanan, dll. Inilah yang disebut Benih Masa Depan. Jika kita menginginkan hasil yang baik dan maksimal,kita harus memilih benih terbaik, atau benih unggulan. Benih terbaik ini, harus segera ditanam dan dirawat pertumbuhannya dengan perhatian ekstra

Salah satu contoh manusia yang mengalami proses penanaman benih masa depan adalah Yusuf. Benih Yusuf adalah benih terbaik dari Tuhan, yang diberikan-Nya melalui mimpi tentang masa depannya. Jika kita membaca kisah Yusuf, maka semua yang dialaminya merupakan proses bertumbuhnya benih “perdana menteri” yang sudah ditanam Yusuf. Upaya kita mengalami masa depan yang baik, maka mulai MS besok, kita akan belajar tentang 4 sisi yang bersinergi dari benih masa depan.

T2. Bayangkanlah bahwa Anda adalah seperti Yususf, memiliki benih masa depan terbaik dan Anda siap ditanamkan Tuhan, sehingga benih itu mulai bertumbuh.

T3. Sudahkah Anda mengalami kebenaran ini dalam hidup Anda? Sudahkah kita menanam benih masa depan unggulan, supaya mendapatkan masa depan yang cerah? Dapatkan berkat kebenaran hari ini dan bagikanlah kepada mereka yang membutuhkannya.

Ayat hafalan:  
Yeremia  29:11 – “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”