Sabtu, 01 September 2012

Ketika JanjiNya Tertunda



Bagaimana sikap kita jika janji Tuhan tertunda dalam kehidupan kita?
 
Mengalami penundaan karena suatu hal pasti menimbulkan rasa bosan, jenuh dan juga kecewa. Dalam kehidupan terdapat banyak penundaan yang terjadi tiba-tiba atau mengejutkan: jadwal penerbangan yang tertunda, pernikahan ditunda.  Bagaimana perasaan kita? Pasti jengkel, kecewa, bosan, karena ditunda berarti membuat kita menunggu lebih lama. Kalau ditunda 10 menit mungkin masih bisa ditoleransi; ditunda 1 jam membuat kita mulai kesal dan gelisah; ditunda sehari, seminggu, sebulan dan seterusnya merupakan mimpi buruk! Coba bayangkan bila penundaan itu berlangsung 39 tahun. Apa yang akan kita lakukan dan bagaimana perasaan kita?
           
Itulah contoh yang dialami Abraham. Suatu ketika Tuhan berjanji kepadanya, "'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.' Maka firmanNya kepadanya:  'Demikianlah banyaknya keturunanmu.'" (Kejadian 15:5).  Namun, Sara tetap tidak memiliki anak selama bertahun-tahun, bahkan saat usia keduanya sudah sangat tua, belum juga ada tanda. Secara manusia kita pasti akan kecewa, pahit hati dan menyerah pada keadaan. Kita akan berhenti berharap kepada Tuhan dan mulai memakai logika, lalu kita mencari pertolongan kepada manusia atau ilah lain. Padahal, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!" (Yeremia 17:5).
           
Tetapi selama 39 tahun Sara dan Abraham menantikan penggenapan janji Tuhan atas mereka. Pada akhirnya "Tuhan memperhatikan Sara, seperti yang difirmankanNya, dan Tuhan melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikanNya. Maka mengandunglah Sara, lalu ia melahirkan seorang anak laki-laki bagi Abraham dalam masa tuanya, pada waktu yang telah ditetapkan, sesuai dengan firman Allah kepadanya."  (Kejadian 21:1-2). Abraham berumur 100 tahun saat Ishak lahir, sedangkan Sara 90 tahun. Tidak ada kata terlambat bagi Tuhan! Dia membuat segala sesuatu indah pada waktu-Nya.

T.2 Bayangkan  bahwa saudara adalah orang yang tetap tabah saat janji Tuhan belum digenapi dalam hidup anda.
T.3 Marilah kita tetap tabah menantikan setiap janji Tuhan yang diberikan kepada kita.  Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.

Ayat Hafalan  : "Siapakah tadinya yang dapat mengatakan kepada Abraham:  Sara menyusui anak?  Namun aku (Sara - red.) telah melahirkan seorang anak laki-laki baginya pada masa tuanya."   Kejadian 21:7

JADIKANLAH JANJI TUHAN SEBAGAI SENJATA UNTUK MELAKUKAN TEROBOSAN BARU

Tidak ada komentar:

Posting Komentar