Apakah pengaruh Injil sudah nyata dalam hidup anda dan bagi
orang yang belum percaya kepada Kristus?
Banyak orang menyebut dirinya sebagai orang Kristen, namun
tidak didasarkan pada pengalaman pribadi bersama Kristus. Tetapi semata-mata
karena dilahirkan dalam keluarga Kristen. Ia bertumbuh dalam keluarga yang
menamakan diri sebagai keluarga Kristen. Ia juga mungkin hidup di lingkungan
orang Kristen. Namun bisakah pengaruh lingkungan ini membuat seseorang menjadi
orang Kristen sejati?
Dalam 1 Tesalonika 1:2-10 memberikan gambaran bagi kita
bagaimana pengaruh Injil bagi kehidupan orang Kristen. Itu jugalah yang
dijelaskan Alkitab bahwa Injil itu dapat mengubah hidup seseorang yang
sungguh-sungguh percaya pada Kristus. Paulus meringkasnya demikian, “Injil
adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya,
pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16). Pernyataan
ini menunjukkan bahwa orang Kristen itu harus mengalami perubahan dalam
hidupnya. Zakeus berubah karena ia percaya pada Yesus. Paulus berubah karena ia
sungguh-sungguh percaya pada Yesus. Hanya Injillah yang dapat mengubah jemaat
di Tesalonika, mengapa; Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan
umat manusia.
Sebelum Paulus datang ke Tesalonika, tidak seorangpun yang
telah mengenal Kristus. Penduduk Tesalonika hidup dengan kebiasaan berbuat dosa
dan penyembahan berhala. Kota Tesalonika di masa itu dikenal dengan kota
penyembahan berhala yang dipenuhi dengan kuil-kuil berhala. Kota ini sama
seperti kota Korintus yang dikelilingi dengan penyembahan berhala. Perubahan apa yang terjadi? Setibanya di Tesalonika, Paulus
mengunakan kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi di
sana. Paulus dengan gigih memberitakan injil kepada mereka. Kenapa Paulus harus
melakukan hal itu? Karena ia mengetahui dengan pasti bahwa Injil memang
kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang berdosa. Injil tidak mamandang bulu, suku,
bahasa dan bangsa.
Allah sungguh berkenan dengan apa yang dilakukan Paulus di
kota Tesalonika. Allah bekerja di Tesalonika. Dalam waktu tiga minggu (tiga
sabat) Paulus ada di Tesalonika, sejumlah orang telah bertobat dan membentuk
suatu jemaat baru (Kisah 17:2, 4). Mereka inilah yang menjadi penerima surat
Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika. Namun setelah tiga hari Sabat
itu, sekelompok orang Yahudi merasa terancam (iri hati) dengan kehadiran Paulus
(Kisah 17:5) dan membuat suatu keributan yang memaksa Paulus harus meninggalkan
kota Tesalonika dan melanjutkan perjalanannya ke kota berikutnya, kota Berea
(Kis 17:10). Namun sungguh luar biasa kuasa Injil bagi jemaat Tesalonika.
Paulus melayani mereka hanya selama tiga minggu namun Allah memakai waktu yang
singkat itu menjadi berkat yang luar biasa bagi penduduk Tesalonika.
T.2 Bayangkan bahwa
saudara adalah murid Kristus yang telah memiliki pengaruh injil yang sangat
nyata bagi orang lain.
T.3 Marilah kita
tingkatkan pengaruh injil dalam hidup kita agar injil dapat berdampak
bagi kehidupan orang lain, terlebih bagi mereka yang belum percaya kepada
Kristus. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada setiap mereka yang membutuhkan
kebenaran firman Tuhan ini.
Ayat Hapalan: “Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga
orang Yunani” (Roma 1:16)
INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH YANG DASYAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar