Selasa, 05 Februari 2013

Pengaruh Injil Bagi Orang Percaya

1 Tesalonika 1:2-10, Roma 1:16; Kisah 17:2, 4,5, 10 
Apakah pengaruh Injil sudah nyata dalam hidup anda dan bagi orang yang belum percaya kepada Kristus?

Banyak orang menyebut dirinya sebagai orang Kristen, namun tidak didasarkan pada pengalaman pribadi bersama Kristus. Tetapi semata-mata karena dilahirkan dalam keluarga Kristen. Ia bertumbuh dalam keluarga yang menamakan diri sebagai keluarga Kristen. Ia juga mungkin hidup di lingkungan orang Kristen. Namun bisakah pengaruh lingkungan ini membuat seseorang menjadi orang Kristen sejati?

Dalam 1 Tesalonika 1:2-10 memberikan gambaran bagi kita bagaimana pengaruh Injil bagi kehidupan orang Kristen. Itu jugalah yang dijelaskan Alkitab bahwa Injil itu dapat mengubah hidup seseorang yang sungguh-sungguh percaya pada Kristus. Paulus meringkasnya demikian, “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16). Pernyataan ini menunjukkan bahwa orang Kristen itu harus mengalami perubahan dalam hidupnya. Zakeus berubah karena ia percaya pada Yesus. Paulus berubah karena ia sungguh-sungguh percaya pada Yesus. Hanya Injillah yang dapat mengubah jemaat di Tesalonika, mengapa; Karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan umat manusia.

Sebelum Paulus datang ke Tesalonika, tidak seorangpun yang telah mengenal Kristus. Penduduk Tesalonika hidup dengan kebiasaan berbuat dosa dan penyembahan berhala. Kota Tesalonika di masa itu dikenal dengan kota penyembahan berhala yang dipenuhi dengan kuil-kuil berhala. Kota ini sama seperti kota Korintus yang dikelilingi dengan penyembahan berhala. Perubahan apa yang terjadi? Setibanya di Tesalonika, Paulus mengunakan kesempatan untuk memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi di sana. Paulus dengan gigih memberitakan injil kepada mereka. Kenapa Paulus harus melakukan hal itu? Karena ia mengetahui dengan pasti bahwa Injil memang kekuatan Allah untuk menyelamatkan setiap orang yang  berdosa. Injil tidak mamandang bulu, suku, bahasa dan bangsa. 

Allah sungguh berkenan dengan apa yang dilakukan Paulus di kota Tesalonika. Allah bekerja di Tesalonika. Dalam waktu tiga minggu (tiga sabat) Paulus ada di Tesalonika, sejumlah orang telah bertobat dan membentuk suatu jemaat baru (Kisah 17:2, 4). Mereka inilah yang menjadi penerima surat Paulus yang pertama kepada jemaat Tesalonika. Namun setelah tiga hari Sabat itu, sekelompok orang Yahudi merasa terancam (iri hati) dengan kehadiran Paulus (Kisah 17:5) dan membuat suatu keributan yang memaksa Paulus harus meninggalkan kota Tesalonika dan melanjutkan perjalanannya ke kota berikutnya, kota Berea (Kis 17:10). Namun sungguh luar biasa kuasa Injil bagi jemaat Tesalonika. Paulus melayani mereka hanya selama tiga minggu namun Allah memakai waktu yang singkat itu menjadi berkat yang luar biasa bagi penduduk Tesalonika.

T.2 Bayangkan  bahwa saudara adalah murid Kristus yang telah memiliki pengaruh injil yang sangat nyata bagi orang lain.

T.3 Marilah kita  tingkatkan pengaruh injil dalam hidup kita agar injil dapat berdampak bagi kehidupan orang lain, terlebih bagi mereka yang belum percaya kepada Kristus. Bagikanlah berkat 3T hari ini kepada setiap mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.
Ayat Hapalan: “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani” (Roma 1:16)

INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH YANG DASYAT 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar