Kisah 15:35-41
Hati seorang mentor yang bagaimana, yang dimiliki Barnabas (37 dan 39)?
Pengajaran
:
Paulus adalah seorang
rasul yang luar biasa diurapi Tuhan. Sapu tangannya pun terimpartasi kuasa
Tuhan dan dapat menyembuhkan orang sakit dan mengusir setan. Meskipun demikian,
Paulus masih tidak mampu melihat potensi yang dimiliki Yohanes Markus, ketika
itu. Setiap orang pernah mengalami kegagalan, termasuk Yohanes Markus ini.
Tetapi karena Paulus hanya melihat kegagalannya, maka ia menolak keikutsertaan
Yohanes Markus dalam perjalannan misinya.
Barnabas melihat
potensi luar biasa dalam diri Yohanes Markus ini. Dengan hati yang penuh belas
kasihan, sebagai seorang bapa dan mentor, Barnabas seolah-olah menutup mata
atas kegagalan Yohanes Markus dahulu.
Investasi Barnabas
terhadap Yohanes Markus tidak sia-sia dan berbuah manis, sekalipun dia harus
bayar harga berpisah pelayanan dengan Paulus. Yohanes Markus mewariskan warisan
yang tiada tara nilainya bagi semua orang Kristen di seluruh dunia, yaitu Injil
Markus yang kita miliki sampai sekarang. Yohanes Markus, membayar kegagalan
dengan menuliskan Injil Markus. Impartasi hati seorang bapa, menghasilkan
seorang murid yang luar biasa.
Langkah-langkah yang
harus diperhatikan seorang bapa/mentor yang sukses, yaitu :
1. Miliki hati seorang bapa/mentor yang penuh belas kasihan.
2. Jangan melihat kesalahan/kegagalan sponsee/murid Anda, tapi lihatlah
potensinya.
3. Bersedia untuk bayar harga dan berkorban dengan rela, untuk membina
muridnya.
T2.
Mari
kita membayangkan, bahwa kita sedah
menajdi seorang bapa/mentor yang baik bagi seorang murid dengan memiliki ketiga
langkah di atas.
T3.
Mari, milikilah hati seorang bapa, belajar untuk tidak melihat kesalahan
dan kegagalan orang lain, tetapi kebaikkan dan potensinya. Bersedia berkorban
untuk membina orang lain. Bagikanlah
berkat hari ini kepada mereka yang membutuhkan.
Ayat hafalan:
Matius 9:36 – “Melihat
orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka,
karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.”
Seorang
Bapa/Mentor, Harus Melihat Potensi Sponseenya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar