Apakah anda selama ini sudah mengutamakan kehendak
Tuhan dalam hidup anda?
Di kalangan orang-orang percaya kata kehendak Tuhan sudah menjadi hal yang biasa dan seringkali digemakan. Ketika mengharapkan sesuatu, misalnya yang berhubungan dengan jodoh/pasangan hidup, kita sering berkata: "Ya...biarlah kehendak Tuhan yang jadi." Ada pula yang dalam banyak hal selalu menggunakan kata kehendak Tuhan ini sebagai senjata supaya kelihatan rohani dan Alkitabiah, "Kalau Tuhan kehendaki saya akan aktif dalam pelayanan ini. Saya sih ikut kehendak Tuhan saja dalam hal ini." Namun penggunaan kata kehendak Tuhan yang serampangan ini akan menimbulkan satu pertanyaan : Apa sebenarnya kehendak Tuhan itu dan bagaimana kita bisa memahami kehendak Tuhan tersebut?
Dalam kehidupan ini, sadar atau tidak sadar, kita seringkali merasa jauh lebih
kuat, lebih pintar, lebih hebat dan lebih tahu daripada Tuhan. Padahal
sebenarnya kita ini adalah orang-orang yang lemah dan tak berdaya. Kita
selalu berusaha mengatasi setiap persoalan dengan mengandalkan kekuatan dan
kepintaran sendiri. Di setiap perencanaan hidup pun jarang sekali kita
melibatkan Tuhan dan bertanya kepadaNya, padahal "Tuhan
mengetahui rancangan-rancangan manusia; sesungguhnya semuanya sia-sia
belaka." (Mazmur 94:11), karena itu Salomo menasihati, "Percayalah
kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu
sendiri." (Amsal 3:5).
Kita tidak pernah tahu akan apa yang terjadi di depan kita; besok, lusa,
minggu depan, bulan depan, tahun depan dan sebagainya, tetapi Tuhan sudah tahu
apa yang akan terjadi, bahkan Dia melangkah lebih jauh dari apa yang ada di
pikiran kita, karena Dia Omniscience (Mahatahu); Allah yang
menciptakan kita, merancang hidup kita dan membentuk hidup kita. Oleh
karena itu kita harus belajar untuk mengerti kehendak Tuhan. Namun
seringkali kita melakukan segala sesuatu karena menuruti kehendak diri sendiri,
bukan menurut kehendak Tuhan. Kita harus menyadari bahwa kehendak kita
tidak pasti, yang pasti hanya satu yaitu kehendak Tuhan. Tertulis,
"Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang
terlaksana." (Amsal 19:21). Kita merasa yakin bahwa apa yang akan kita lakukan dan rancangan itu pasti akan
berhasil. Kenyataannya? Kita banyak mengalami kegagalan.
Terasimilasi (T2)
Bayangkan bahwa saudara adalah orang
yang selalu mengutamakan kehendak Tuhan
Terstimulasi (T3) Marilah kita selalu mengutamakan
kehendak Tuhan dalam melakukan perkerjaan, study dan pelayanan. Bagikanlah
berkat 3T hari ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.
Ayat Hafalan: "Ajarlah
aku melakukan kehendak-Mu, sebab Engkaulah Allahku! Kiranya Roh-Mu yang
baik itu menuntun aku di tanah yang rata."
Mazmur 143:10
BERBUATLAH SESUATU HANYA UNTUK MENYENANGKAN HATI TUHAN
BUKAN MANUSIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar