Apakah anda bisa mengalahkan krisis
kasih yang melanda setiap segi kehidupan umat manusia dibumi ini?
Saat ini krisis kasih terjadi di mana-mana, entah dalam kehidupan masyarakat, bangsa, keluarga, bahkan juga gereja. Ayat 2-4 menggambarkan keadaan manusia di akhir zaman ini. Intinya: manusia kini memiliki kencenderungan mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi mengasihi orang lain. Kini karakter kasih sulit sekali ditemukan dalam diri manusia.
Kasih mudah diucapkan, tapi untuk mempraktekkan ada harga yang harus dibayar. Kebanyakan orang menjadikan kasih hanya sebagai slogan saja, tapi ketika dihadapkan pada dunia nyata, kasih hanyalah bayang-bayang dan yang sering muncul justru hal-hal yang sebaliknya. Bagaimana reaksi kita saat dibenci, difitnah dan disakiti oleh orang lain? . Setiap kali kita diperlakukan secara buruk atau menyakitkan selalu timbul keinginan untuk membalas dengan perlakukan yang sama atau bahkan mungkin kita melakukan hal yang lebih buruk dan kejam. Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44). Kasih adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan!
Ada banyak hal yang membuat kita tidak dapat menunjukkan kasih kepada sesama. Terkadang kita sudah berusaha mengasihi orang-orang yang membenci kita. Tetapi mereka terus memperlakukan kita dengan buruk sehingga kekuatan kasih kita mulai menjadi melemah. Kasih kita menjadi semakin berkurang dan lambat laun menjadi pudar, dan sebagai gantinya, karakter-karakter lama kita kembali muncul. Supaya kita bisa mengasihi orang lain secara bijaksana di tengah situasi yang sulit, adalah baik merenungkan betapa besar kasih Allah kepada kita. Seharusnya hati kita menjadi hancur bila kita mengingat-ingat bagaimana Tuhan berulang-ulang mengampuni kita dan bersabar terhadap kita, padahal kita seringkali memberontak dan menyakiti Dia dengan ketidaktaatan kita. Lalu, bagaimana mungkin kita terus membenci orang lain sedangkan Allah terus-menerus menunjukkan kasihNya kepada kita, sekalipun kita berdosa padaNya? Bahkan, Ia rela menanggung penderitaan karena dosa-dosa kita sehingga kita beroleh keselamatan. Alkitab menyatakan, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8).
Saat ini krisis kasih terjadi di mana-mana, entah dalam kehidupan masyarakat, bangsa, keluarga, bahkan juga gereja. Ayat 2-4 menggambarkan keadaan manusia di akhir zaman ini. Intinya: manusia kini memiliki kencenderungan mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi mengasihi orang lain. Kini karakter kasih sulit sekali ditemukan dalam diri manusia.
Kasih mudah diucapkan, tapi untuk mempraktekkan ada harga yang harus dibayar. Kebanyakan orang menjadikan kasih hanya sebagai slogan saja, tapi ketika dihadapkan pada dunia nyata, kasih hanyalah bayang-bayang dan yang sering muncul justru hal-hal yang sebaliknya. Bagaimana reaksi kita saat dibenci, difitnah dan disakiti oleh orang lain? . Setiap kali kita diperlakukan secara buruk atau menyakitkan selalu timbul keinginan untuk membalas dengan perlakukan yang sama atau bahkan mungkin kita melakukan hal yang lebih buruk dan kejam. Perhatikan apa yang dikatakan Tuhan Yesus, "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu." (Matius 5:44). Kasih adalah satu-satunya kekuatan yang mampu mengubah lawan menjadi kawan!
Ada banyak hal yang membuat kita tidak dapat menunjukkan kasih kepada sesama. Terkadang kita sudah berusaha mengasihi orang-orang yang membenci kita. Tetapi mereka terus memperlakukan kita dengan buruk sehingga kekuatan kasih kita mulai menjadi melemah. Kasih kita menjadi semakin berkurang dan lambat laun menjadi pudar, dan sebagai gantinya, karakter-karakter lama kita kembali muncul. Supaya kita bisa mengasihi orang lain secara bijaksana di tengah situasi yang sulit, adalah baik merenungkan betapa besar kasih Allah kepada kita. Seharusnya hati kita menjadi hancur bila kita mengingat-ingat bagaimana Tuhan berulang-ulang mengampuni kita dan bersabar terhadap kita, padahal kita seringkali memberontak dan menyakiti Dia dengan ketidaktaatan kita. Lalu, bagaimana mungkin kita terus membenci orang lain sedangkan Allah terus-menerus menunjukkan kasihNya kepada kita, sekalipun kita berdosa padaNya? Bahkan, Ia rela menanggung penderitaan karena dosa-dosa kita sehingga kita beroleh keselamatan. Alkitab menyatakan, "Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih." (1 Yohanes 4:8).
T2. Bayangkan
bahwa kita adalah orang yang tidak
dilanda dan dikuasai oleh krisis kasih.
T3. Marilah kita membalas kejahatan dengan
kebaikan, tetap hidup dalam kasih
Kristus dan selalu mempraktekkan kasih Kristus dalam hidup kita setiap hari.
Bagikanlah berkat firman Tuhan hari
ini kepada mereka yang membutuhkan kebenaran firman Tuhan ini.
Ayat
hafalan: "Manusia akan mencintai dirinya
sendiri dan menjadi hamba uang." 2 Timotius 3:2a
KUASA KASIH KRISTUS DAPAT MENGUBAH SEGALANYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar